• -IST-

Tips agar Tak Jadi Korban Penipuan Properti

Tips agar Tak Jadi Korban Penipuan Properti

Sat, 08/10/2019 - 11:43
Posted in:
0 comments

KASUS penipuan properti kembali marak di Tanah Air. Mulai dari penipuan uang muka hingga pemalsuan sertifikat. Padahal, kasus seperti ini sudah banyak terjadi dan masyarakat seharusnya bisa lebih waspada.

Banyak yang tergiur dengan brosur provokatif, iming-iming diskon uang muka, hingga skema pembayaran yang dianggap memudahkan. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi pembelian rumah.

Agar terhindar dari penipuan properti, sebaiknya cek dan ricek terlebih dahulu pengembang dan proyeknya sebelum membeli rumah. Berikut ini, tips untuk mencegah Anda menjadi korban penipuan.

1. Profil Pengembang

Sebelum membeli rumah, hal pertama yang perlu Anda pastikan adalah pengembang. Pastikan mereka terdaftar dalam Sistem Registrasi Pengembang atau Sireng di Kementerian PUPR.

Anda cukup memasukkan nama pengembang di website https://sireng.pu.go.id.Jika namanya tercantum, maka pengembang tersebut telah terdaftar. Anda juga perlu tanyakan siapa pemilik pengembang tersebut.

2. Legalitas Pengembang

Meskipun nama pengembang tersebut telah terdaftar, tak ada salahnya mengecek ulang legalitasnya. Anda bisa mencari sertifikat atau surat-surat seperti izin mendirikan bangunan (IMB), pembangunan proyek, serta melihat isi dari Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB).

3. Stabilitas Keuangan

Pengembang yang memiliki modal terbatas cenderung menunda proyek pembangunannya atau yang lebih buruk, menggunakan material di bawah standar. Untuk itu Anda perlu mengecek kondisi finansial sebagai bagian dari investigasi.

Kondisi keuangan perusahaan bisa dicek dari laporan bisnisnya. Biasanya mereka yang bekerja di industri media/berita memiliki data lengkap mengenai performa perusahaan besar.

4. Riwayat Proyek

Sangat penting untuk mengetahui sepak terjang pengembang dari proyek yang pernah diselesaikannya. Opini publik menjadi tolok ukur yang ideal untuk mengetahui hasil kerja pengembang.

5. Kepastian Penyelesaian

Pengembang yang kredibel dan bertanggung jawab harus punya kalender konstruksi yang jelas. Mereka juga harus punya modal yang cukup untuk menyelesaikan proyek dalam waktu beberapa tahun ke depan.

Ketika peluncuran proyek, pengembang biasanya mengumumkan rencana pembangunan. Mulai dari anggaran keuangan, jumlah unit yang dipasarkan, dan target waktu serah terima. Anda bisa mengecek hal ini dari pemberitaan pers/media, baik online maupun cetak.

6. Pembayaran

Jika sudah terjadi kesepakatan, pastikan pembayaran ditransfer langsung ke nomor rekening atas nama pengembang. Bukan rekening pribadi, apalagi rekening tenaga pemasarannya.

 Selain itu, jika pembelian dilakukan dengan KPR, pastikan bahwa pihak bank menyetujui KPR. Jangan melakukan pembayaran uang muka sebelum pihak bank menyetujui pengajuan KPR Anda.

[//medcom.id/01]