• -IST-

Pasar Perumahan Jadebotabek Anjlok

Pasar Perumahan Jadebotabek Anjlok

Wed, 07/24/2019 - 20:11
Posted in:
0 comments

Semester I-2019 merupakan masa-masa sangat menantang bagi pasar perumahan Jakarta-Depok-Bogor-Tangerang-Bekasi ( Jadebotabek), seiring Pemilihan Presiden pada April lalu. Seluruh indikator menunjukkan penurunan signifikan yang direfleksikan ke dalam tingkat serapan bulanan dalam unit dan juga nilai.

Selain itu, rata-rata unit rumah yang ditransaksikan juga merosot serentang 3,4 unit hingga 22,9 unit per bulan per perumahan.

"Padahal semester sebelumnya, transaksi bisa mencapai maksimal rata-rata 26,3 unit," ungkap Director Research Cushman and Wakefield Indonesia Arief Raharjo kepada Kompas.com, Senin (22/7/2019).

Nilai transaksi juga ikut anjlok 11,9 persen mendekati Rp 33,7 miliar per perumahan per bulan dibandingkan Semester II-2018 senilai Rp 38,2 miliar per perumahan per bulan.

Tangerang tertinggi Cushman and Wakefield mencatat, kendati transaksi drop 4,3 unit dibanding semester sebelumnya, namun Tangerang tetap tampil sebagai kawasan dengan performa paling baik.

Tingkat serapan per bulannya mencapai 27,7 unit per perumahan dengan nilai transaksi rata-rata menyentuh angka Rp 51,7 miliar per bulan. Menyusul tempat kedua Bekasi yang jeblok 11,9 unit menjadi hanya 4,3 unit per bulan dengan nilai transaksi Rp 21,3 miliar per bulan.

Sementara Jakarta dan Bogor masih beruntung. Kedua kawasan ini tidak terlalu "malang" nasibnya, dengan mencatat pertumbuhan tipis masing-masing 3,5 unit menjadi 11,8 unit dan 2,2 unit menjadi 22,8 unit per bulan.

Ada pun rata-rata nilai transaksi tercatat sebesar Rp 31,3 miliar per bulan untuk Jakarta, dan Rp 14,2 miliar per bulan untuk Bogor.

"Secara keseluruhan tingkat penjualan (sales rate) Semester I-2019 tercatat 94,05 persen, tumbuh tipis 0,28 persen dibanding Semester II-2018." sebut Arief. [//KOMPAS.com/01]